Perbedaan isolasi bakteri dan cara reproduksi bakteri
Disusun: oleh algasela
A. Perbedaan isolasi bakteri.
Pengertian isolasi adalah sesuatu yang terpisah dan tidak terhubung ke hal-hal lain
•Pengertian isolasi bakteri adalah suatu proses pemisahan dan pemindahan bakteri dari lingkungan alam bebas untuk menumbuhkannya di suatu medium buatan. Gunanya adalah agar diperoleh biakan yang murni di dalam medium buatan tersebut.
•Pengertian isolasi dalam kesehatan adalah menempatkan pasien di suatu ruangan yang terpisah dari pasien lainnya dan agar pasien tersebut tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit atau risiko kerusakan yang ditimbulkan oleh pasien tersebut. Contoh isolasi dalam kesehatan adalah isolasi pasien penyakit jiwa dan pasien pengidap HIV AIDS.
•Pengertian isolasi mikroba adalah cara memindahkan atau memisahkan mikroba tertentu dari lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh kultur murni.
Mikroba yang telah saling bercampur dipisahkan menjadi satu mikroba dengan cara meletakkannya di suatu tempat padat dan sel-sel mikroba tersebut akan membentuk koloni yang memiliki jenis yang sama. Contoh lain adalah apabila kita budidaya ikan, maka ikan betina dan jantan dalam satu kelompok tersebut dipisah agar tidak terjadi perkawinan antara satu kelompok.
1.Isolasi bakteri dengan teknik pour plate
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar
Cara kerja pour plate
1. Pipet beberapa ml kultur bakteri, campurkan kedalam aquades sesuai dengan ilusi yang di kehendaki.
2. Aduk hingga rata dengan cara memutar tabung dengan telapak tangan beberapa kali.
3. Pipet larutan solusi tadi sebanyak kurang lebih 1ml ke dalam cawan petri.
4. Tuang media agar yang masih cair (suhu kurang lebih 50°C) kedalam cara petri.
5. Putar cawan petri secara perlahan-lahan di atas meja horizontal untuk mengaduk campuran media agar dengan solusi kultur mikroba.
6. Inkubasi dan amati pertumbuhan koloni bakteri.
Disusun: oleh algasela
A. Perbedaan isolasi bakteri.
Pengertian isolasi adalah sesuatu yang terpisah dan tidak terhubung ke hal-hal lain
•Pengertian isolasi bakteri adalah suatu proses pemisahan dan pemindahan bakteri dari lingkungan alam bebas untuk menumbuhkannya di suatu medium buatan. Gunanya adalah agar diperoleh biakan yang murni di dalam medium buatan tersebut.
•Pengertian isolasi dalam kesehatan adalah menempatkan pasien di suatu ruangan yang terpisah dari pasien lainnya dan agar pasien tersebut tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit atau risiko kerusakan yang ditimbulkan oleh pasien tersebut. Contoh isolasi dalam kesehatan adalah isolasi pasien penyakit jiwa dan pasien pengidap HIV AIDS.
•Pengertian isolasi mikroba adalah cara memindahkan atau memisahkan mikroba tertentu dari lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh kultur murni.
Mikroba yang telah saling bercampur dipisahkan menjadi satu mikroba dengan cara meletakkannya di suatu tempat padat dan sel-sel mikroba tersebut akan membentuk koloni yang memiliki jenis yang sama. Contoh lain adalah apabila kita budidaya ikan, maka ikan betina dan jantan dalam satu kelompok tersebut dipisah agar tidak terjadi perkawinan antara satu kelompok.
1.Isolasi bakteri dengan teknik pour plate
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar
Cara kerja pour plate
1. Pipet beberapa ml kultur bakteri, campurkan kedalam aquades sesuai dengan ilusi yang di kehendaki.
2. Aduk hingga rata dengan cara memutar tabung dengan telapak tangan beberapa kali.
3. Pipet larutan solusi tadi sebanyak kurang lebih 1ml ke dalam cawan petri.
4. Tuang media agar yang masih cair (suhu kurang lebih 50°C) kedalam cara petri.
5. Putar cawan petri secara perlahan-lahan di atas meja horizontal untuk mengaduk campuran media agar dengan solusi kultur mikroba.
6. Inkubasi dan amati pertumbuhan koloni bakteri.
2. Isolasi bakteri dengan teknik streak plate
Teknik streak plate (lempeng gores" adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menstreak( menggores) permukaan agar dengan jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri. Dengan teknik ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak jarum ose
Cara kerja streak plate
1. Tuang media agar cair kedalam cawan petri, biarkan hingga mengeras.
2. Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam terus hingga kebagian lip (ujung) sampai berpijar merah.
3. Bakar bibir tabung reaksi yang berisi kultur bakteri dengan cara memutar tabung sehingga semua bagian bibir tabung terkena api.
4. Segera masukkan jarum ose kedalam tabung reaksi,lalu segera keluarkan. Usahakan ketika memasukkan jarum ose jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan I
Di dekat pembakar bunsen.
5. Bagi 3 bidang permukaan atas cawan petri dengan spidol.
6. Strik keatas permukaan agar dengan perlahan jangan sampai hancur atau tergores
7. Arah streak pada permukaan agar menurut pembagian bidang
3. Isolasi bakteri dengan teknik spread plate
Metode spread plate yaitu teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar, agar diperoleh kultur murni.
Cara kerja spread plate
1.Suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet
2. Kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
3. Trigalski kemudian dibakar diatas bunsen dan didinginkan beberapa detik.
4.Kemudian suspensi diratakan dengan menggosokannya pada permukaan agar.
5.Setelah diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC, bakteri udara pengenceran 10-4, diperoleh jumlah koloni sebanyak 4 koloni yang berbentuk rhizoid dan circulair, berwarna krem serta pertumbuhannya pada permukaan medium. Pada koloni ini tidak dilakukan pengamatan dengan pengecatan gram.
Hasil isolasi
Isolasi / metode
|
Gambar
|
Parameter
|
Hasil pengamatan
|
Bakteri tanah
|
Jumlah koloni
|
5
| |
Bentuk koloni
|
Circulair
| ||
Tepian
|
Lobate
| ||
Elevasi
|
Convex
| ||
Pour 10-3
|
Jumlah koloni
|
4
| |
Bentuk koloni
|
Circulair, irregulair, rhizoid, curled
| ||
Warna
|
Krem, kuning
| ||
Pertumbuhan
|
Permukaan
| ||
Tepian
|
Cremate
| ||
Elevasi
|
Convex regose, effuse, umbonate
| ||
Streak 10-3
|
Jumlah koloni
|
13
| |
Bentuk koloni
|
Circulair, curled, myceloid
| ||
Warna
|
Krem, putih transparan
| ||
Pertumbuhan
|
Permukaan
| ||
Tepian
|
Erose, entire, undulate
| ||
Elevasi
|
Convex, raised, raise with concave bavelend edge
| ||
Spread 10-4
|
Jumlah koloni
|
6
| |
Bentuk koloni
|
Rhizoid, circulair
| ||
Warna
|
Krem
| ||
Pertumbuhan
|
Permukaan
|
2. Cara Reproduksi Bakteri
Reproduksi Bakteri
Ada 2 macam yaitu seksual dan aseksual.
Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan 3 cara yang meliputi pertumbuhan tunas (bud), fragmentasi, dan pembelahan biner. Sedangkan reproduksi seksual atau yang biasa disebut paraseksual dilakukan melalui 3 cara yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi.
1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri
Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.
a. Pertumbuhan Tunas
Untuk metode pertumbuhan tunas, pada sel bakteri reproduksi dimulai dengan tumbuh dan berkembangnya sebuah tonkolan kecil pada salah satu ujung sel. Tunas ini mereplikasi genom, tumbuh membesar, menjadi sel anakan, dan pada akhirnya memisahkan diri dari sel induknya untuk menjadi bakteri baru.
b. Fragmentasi
Selama dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, bakteri umumnya akan melakukan reproduksi melalui metode fragmentasi. Protoplasma bakteri mengalami kompartementalisasi membentuk gonidia. Setelah kondisi lingkungan mulai menguntungkan, gonidia ini kemudian menjadi bakteri baru dengan replikasi genom pada setiap fragmennya.
c. Pembelahan Biner
Pembelahan biner adalah cara yang paling umum ditemukan dalam proses reproduksi bakteri. Kendati demikian, pembelahan biner lazimnya hanya terjadi bila kondisi lingkungan sekitar dalam kondisi menguntungkan. Sel bakteri akan membelah menjadi 2 sel anak yang memiliki ukuran dan ciri khas yang serupa. Dalam proses pembelahan, akan terbentuk sebuah dinding lintas yang memisahkan kromosom pada 2 sel anak. Setelah terpisah, sel anak akan tumbuh dalam waktu 20 sampai
30 menit dan dapat mengulami proses pembelahan biner untuk menghasilkan bakteri baru. Hal inilah yang menyebabkan proses reproduksi bakteri dapat berlangsung sangat cepat terlebih jika tidak ada inhibitor di sekitar lingkungannya
2. Reproduksi Seksual pada Bakteri
Istilah reproduksi seksual sebetulnya tidak tepat digunakan untuk mengistilahkan cara reproduksi bakteri ini. Mengingat, meski terjadi perpindahan materi genetik antar bakteri, namun dalam prosesnya perpindahan ini tidak menghasilkan zigot. Oleh karenanya, para ahli menyebut proses reproduksi bakteri ini dengan nama paraseksual.
Reproduksi paraseksual sendiri meliputi 3 tahapan atau cara, yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi.
a. Transformasi
Transformasi adalah proses perpindahan sedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya 1 gen saja dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Perpindahan ini meliputi proses fisiologis yang kompleks melalui lisis secara alamiah maupun kimiawi. Proses transformasi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1928 oleh Frederick Griffith. Beberapa contoh bakteri yang melakukan proses ini misalnya Diplococcus pneumonia, Bacillus, Pseudomonas, Strepotococcus, dan Nesisseria.
b. Transduksi
Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan bantuan bakteriofag atau virus menginfeksi bakteri. Proses transduksi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1952 oleh Zinder dan Lederberg.
c. Konjugas
Konjugasi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui jembatan sitoplasma. Bakteri pemberi materi genetik (DNA) disebut bakteri donor. Bakteri ini memiliki tonjolan yang disebut pili. Organel tersebut berfungsi sebagai alat yang mempermudah tubuh bakteri menempel dengan bakteri penerima donor. Proses konjugasi dalam reproduksi bakteri pertama kali dikemukakan pada tahun 1946 oleh Lederberg dan Tatum. Bakteri yang melakukan konjugasi contohnya E. coli.
Sumber internet :
http://www.ebiologi.net/2016/08/reproduksi-bakteri-tahapan-cara-dan.html?m=1
https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/isolasi-bakteri/
https://www.generasibiologi.com/2016/11/metode-teknik-cara-isolasi-mikroba.html
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-isolasi/
Sumber buku :
Safitri,Ririn.2016.Biologi X :Peminatan Matematika dan illmu-ilmu Alam. Surakarta : Mediatama
siip
BalasHapus